Selamat Datang di Blog KUA Narmada..... semoga menjadi pencerahan dan bermanfaat bagi semua.... amiiin....

Waktu Sholat Hari ini

28 Maret 2009

Retrival Anak Didik Demi Kesuksekan Pendidikan

اَلْحَمْدُللهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَامُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتِمُ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلَىآلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّابَعْدُ، فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ تَعَالَى وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Sidang Jum’at Rahimakumullah ......
Manusia sebagai makhluk pribadi dan sosial, didalam hidup dan kehidupannya membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai sehingga ia akan dapat tampil sebagai seorang pribadi maupun sebagai makhluk yang berhadapan langsung dengan makhluk lainnya.


Secara umum, tingkat pengetahuan seseorang sangat menentukan posisi yang akan didapatkannya. Karena itu, kewajiban menuntut ilmu dalam Islam adalah sama dengan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Hal ini sejalan dengan apa yang telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ.
” Menuntut ilmu adalah wajib bagi kaum muslimin dan muslimat ”

Sidang Jum’at Rahimakumullah ......
Ilmu pengetahun merupakan kebutuhan primer, karena dengan ilmu pengetahuan, kita memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih antara kebaikan dan keburukan, dengan ilmu pengetahuan kita akan mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya dan dengan ilmu pengetahuan kita akan mampu meraih segala keinginan dan cita-cita kita. Walaupun hati dan perasaan kita yakin dan percaya tentang sesuatu, jika tanpa dilandasai pengetahauan yang memadai, maka sulit bagi kita untuk dapat sampai pada sasaran yang kita inginkan. Dalam kaitan ini, Allah SWT menegaskan tentang beda yang tegas antara mereka yang memiliki ilmu pengetahuan dan yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 9 :

هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِّيْنَ لاَيَعْلَمُوْنَ (الزمر :9)
” Dan katakanlah, apakah sama antara mereka yang memiliki ilmu pengetahuan dengan mereka yang tidak memiliki ilmu pengetahuan ?”



Sidang Jum’at Rahimakumullah ......
Berkaca pada kondisi dan situasi zaman kita saat ini, maka tentu kita memerlukan ilmu-ilmu yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kita yang semakin beragam pula. Karenanya keterlibatan seluruh fihak jelas mutlak, baik itu pemerintah, masyarakat bahkan anak didik itu sendiri. Pendidikan adalah hak dan kewajiban kita bersama, yang berarti bahwa maju atau mundurnya sebuah pendidikan adalah ada di tangan kita bersama. Menarik untuk kita simak sebuah nasehat yang telah diberikan oleh Sayidina Ali Karramallahu Wajhah :

الآلاَتَنَالَ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ سَاُنْبِيَكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانِ ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاصْطِبَارٌ وَبُلْغَةٌ وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
”Sesungguhnya engkau tidak akan dapat merasakan keagungan sebuah ilmu pengetahuan kecuali dengan enam perkara : 1. Pendidikan dan pengajaran, 2. Rasa haus untuk menuntut ilmu, 3. Usaha yang keras, 4. Biaya, 5. Petunjuk guru (Kurikulum) yang terpadu, 6. Waktu yang cukup”

Secara terperinci, nasehat tersebut menunjukkan beberapa faktor penentu dalam usaha untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan meraih ilmu pengetahuan, yakni :

Faktor pertama, Pendidikan dan pengajaran sebagai nasehat pertama berarti ilmu pengetahun yang diharapkan tidak akan mungkin didapat jika tidak dituntut atau dicari. Karenanya pendidkan dan pengajaran adalah mutlak harus dilaksanakan. Secara umum, hal tersebut hanya akan dapat ditemukan di bangku sekolah.

Faktor kedua, rasa haus untuk menuntut ilmu. Hal ini menunjukkan kepedulian kita semua. Sebagai orang tua, kita harus menunjukkan rasa kepedulian tinggi dengan memberikan semangat dan dukungan kepada anak-anak kita untuk terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Begitupula kepada anak didik, dituntut pula untuk terus memacu diri dan memacu semangat untuk dapat meraih ilmu yang sebanyak mungkin, sehingga nantinya mampu menjawab segala tantangan yang dihadapinya.

Faktor ketiga, adanya usaha yang keras. Hal ini dapat diartikan sebagai usaha seluruh fihak untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, karena tanpa adanya hal tersebut, maka sulit untuk mewujudkan pendidikan. Termasuk dalam usaha ini adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk menarik kembali beberapa anak didik yang mungkin belum menuntaskan program Wajib Belajar Tingkat Dasar 9 tahun, baik yang terputus karena benturan biaya maupun kesempatan. Hal ini sangat penting karena pemberian bekal pendidikan 9 tahun akan menjadi tolok ukur bagi kita untuk menentukan tingkat keberhasilan pendidikan yang kita lakukan.

Faktor keempat, biaya. Biaya disini mencakup biaya pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sekaligus juga biaya-biaya lain yang harus ditanggung seluruh komponen pendidikan. Kita tidak dapat menutup mata, bahwa sebagian besar keterputusan pendidikan yang kita alami adalah karena terbentur oleh faktor biaya. Namun kita tidak boleh berputus harap ataupun berkecil hati, karena pemerintah kita melalui dana kompensasi BBM telah menyiapkan Beasiswa Pendidikan, yang ditujukan terutama untuk kalangan yang tidak mampu, baik yang sedang menjalani pendidikan sekolah maupun kepada mereka yang putus sekolah. Untuk itu, akan sangat bijaksana pula jika kita juga berpartisipasi aktif terutama dalam hal pembiayaan kepada anak didik maupun dengan cara memberikan bantuan kepada beberapa lembaga pendidikan yang memang membutuhkan biaya dalam pengadaannya.

Faktor kelima, Petunjuk guru (kurikulum) yang terpadu. Artinya ada keterkaitan yang erat antara pengajaran di sekolah dengan kondisi riil yang ada di luar sekolah. Pendidikan yang didapat di sekolah tentunya harus dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Kebutuhan terhadap suatu ilmu yang diajarkan harus disesuaikan dengan tingkatan umur dan pengalaman anak didik. Masyarakat dapat berperan sebagai pengawas dan ikut bertanggung jawab terhadap hasil pendidikan yang diberikan di sekolah. Untuk itu, selain keterpaduan kurikulum, maka dibutuhkan pula keterpaduan diantara seluruh komponen pendidikan yakni tenaga pendidik (guru), sarana pendidikan (sekolah) dan masyarakat.

Faktor keenam, waktu yang cukup. Artinya kesadaran seluruh fihak bahwa pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan baik secara fhisik maupun psikis. Bahkan pendidikan dapat pula diartikan sebagai sebuah investasi, yakni investasi ilmu pengetahuan demi kemajuan di masa mendatang.

Sidang Jum’at Rahimakumullah....
Kenyataan bahwa banyaknya anak didik yang tidak dapat melanjutkan sekolah baik karena kurang biaya atau kurang kesempatan merupakan tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, keterlibatan semua fihak, baik pemerintah maupun masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan bagi mereka. Pemerintah, melalui Program Beasiswa Pendidikan, tentunya sangat berharap agar permasalahan putusnya pendidikan tersebut dapat segera dientaskan. Untuk itu, kita sebagai masyarakat tentunya dituntut pula agar dapat memberikan dukungan dan keterlibatan secara aktif, sehingga program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dapat terlaksana secara maksimal.

Demikianlah beberapa hal yang berkaitan dengan pentingnya ilmu dan pendidikan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat menjadi renungan bagi kita bersama. Sekaligus dapat menggugah kita bersama untuk bertanggung jawab dalam hal mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa mendatang. Amien Ya Rabbal Alamin....

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّاوَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar